PROSES PEMBELAJARAN HADIS
DI MASA RASULULLAH SAW – MASA TABI’IN
I. Pendahuluan
Semua umat Islam sependapat bahwa al-Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam memperoleh perhatian yang penuh dibandingkan kitab yang lainnya, termasuk Hadis. Namun hal tersebut bukan berarti bahwa Hadis tidak mendapatkan perhatian khusus dari umat Islam.
Ayat al-Qur’an menyebutkan betapa pentingnya mempelajari ilmu bagi setiap manusia, yaitu surat al-‘Alaq: 1 –yaitu mengenai isyarat akan pentingnya membaca– dan surat at-Taubah: 122 –yaitu mengenai sama pentingnya antara menuntut ilmu dengan berjihad di jalan Allah . Kebijakan Nabi tersebut menimbulkan adanya semangat baru dalam pengkajian ilmu. Kata “al-‘ilm”, dalam sejarah pendidikan Islam, selama berabad-abad dipakai untuk pengkajian Hadis dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Tentunya hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi suatu proses pembelajaran Hadis di kalangan umat Islam dan tentunya terdapat berbagai metode pembelajaran yang dilakukan dalam menyampaikan Hadis.
Dengan mempertimbangkan kitab karya Syekh Mustafa al-A’zami yang membuktikan sejauhmana dan bagaimana Hadis terjaga keotentikannya maka penulis terinspirasi membahas proses pembelajaran Hadis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana Hadis disampaikan dan dipelajari bahkan dihafal oleh banyak orang Islam dari masa ke masa. Selanjutnya, diharapkan ada satu langkah konkrit –dengan mengetahui proses pembelajaran tersebut– untuk bisa diteladani (diterapkan) dalam dunia pendidikan saat ini..... bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar